cooperative learning
Wina Sanjaya (2006:106) berpendapat cooperative learning
adalah model pembelajaran yang menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu
kelompok yang terdiri dari 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu
akademik yang spesifik sampai tuntas.
Adapun tahapan model pembelajaran kooperatif
adalah sebagai berikut.
a)
Tahapan
dalam Pembelajaran Melalui Kooperatif
1) tahapan
I(menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa).
2) tahapan
I (menyajikan informasi).
3) tahapan
IV (membimbing kelompok untuk bekerja dan belajar).
4) tahapan
V (evaluasi).
5) tahapan
VI (memberikan penghargaan).
b)
Kelebihan model pembelajaran kooperatif
Menurut Nurhadi (2004:116)
pembelajaran dengan kooperatif pada intinya dapat meningkatkan kepekaan terhadap
orang lain. Beberapa kelebihan pembelajaran kooperatif sebagai berikut.
1)
Memungkinkan
para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, perilaku
sosial dan pandangan-pandangan.
2)
Memudahkan
siswa melakukan penyesuaian sosial.
3)
Memungkinkan
terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen.
4)
Menghilangkan
sifat mementingkan diri sendiri.
5)
Meningkatkan
rasa saling percaya kepada sesama.
6)
Membantu
para siswa untuk meningkatkan sikap positif dalam pembelajaran matematika.
c)
Kekurangan model pembelajaran kooperatif sebagai
berikut.
1) Guru
kawawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas.
2) Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran
kooperatif berdasarkan hasil kerja kelompok tetapi sebenarnya hasil prestasi
yang diharapkan adalah prestasi setiap individu.
3) Perasan
was-was pada anggota kelompok akan hilang karakteristik atau keunikan pribadi
mereka karena harus menyesuaikan diri dengan kelompok.
4) Keberhasilan
pembelajaran kooperatif dalam mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan
waktu yang cukup lama.
5) Banyak
siswa takut bahwa pekerjan tidak akan terbagi rata atau secara adil, bahwa satu
orang harus mengerjakan seluruh pekerjaan tersebut.
(Muhammad Faiq
Dzaki:2009)