Kapal Perang AS Tabrakan di Dekat Indonesia, TNI Siapkan Pertolongan


INDOSEJATICOM - Foto dan video kondisi kapal perang Amerika Serikat (AS) USS John S McCain setelah tabrakan di timur Selat Malaka, dekat Indonesia dan Singapura, telah beredar. Lambung kapal Pentagon itu penyok dan mengalami kebanjiran.

Kapal USS John S McCain bertabrakan dengan kapal MN Alnic MC yang diduga milik Singapura, pagi tadi. Lima pelaut AS terluka dan sepuluh pelaut lainnya hilang.

Kapal perang Pentagon jenis perusak ini telah tiba di Pangkalan Angkatan Laut Changi di Singapura dengan kerusakan yang signifikan di mana beberapa kompartemen mengalami kebanjiran.

”Kerusakan yang signifikan pada lambung menyebabkan banjir ke kompartemen di dekatnya, termasuk tempat tidur, mesin, dan ruang komunikasi. Ada upaya pengendalian kerusakan oleh awak kapal menghentikan banjir secara lebih lanjut,” kata Armada ke-7 Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today.

Empat dari lima pelaut AS yang terluka telah dikirim ke rumah sakit militer. Menurut Armada ke-7 Angkatan Laut AS, luka yang diderita para korban tidak mengancam jiwa. Satu korban luka lainnya tidak membutuhkan perawatan medis lebih lanjut.

Sementara itu, Otoritas Maritim dan Pelabuhan (MPA) Singapura mengatakan, kapal MN Alnic MC mengalami kerusakan pada tangki. Kru kapal niaga tidak mengalami cedera.

”Tidak ada laporan tentang polusi minyak dan lalu lintas di Selat Singapura,”  kata MPA dalam sebuah pernyataan. Menurut seorang kru kapal kepada Reuters, kapal niaga pengangkut minyak ini membawa sekitar 12.000 ton bahan bakar minyak dari Taiwan ke Singapura saat insiden terjadi.


Indonesia Siap Tolong

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia menyatakan, Indonesia siap membantu proses evakuasi dan pencarian korban tabrakan kapal perang Amerika Serikat (AS) dan kapal niaga di timur Selat Malaka. Lima pelaut AS terluka dan 10 pelaut lainnya hilang dalam insiden pagi tadi.

Menurut Kemlu, proses pertolongan akan dikoordinasikan dengan pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI).

”Apabila kita dibutuhkan, kita akan membantu. Tapi, hal ini peru dikoordinaiskan terlebih dahulu dengan TNI, karena mereka yang berweanang,” kata juru bicara Kemlu RI Arrmanatha Christiawan Nasir.


Sumber: Sindonews

Share this