Tentara OPM Serahkan Diri, TNI: Mereka Lihat Papua Semakin Maju


Tentara Pembebasan Nasional – Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) diberitakan sebelumnya merasa sangat tertipu oleh kelompok tertentu sehingga memutuskan untuk kembali bergabung dan menyerahkan diri ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

TNI menilai jika penyerahan diri yang dilakukan oleh TPN-OPM itu lantaran pembangunan di Papua yang bisa dibilang semakin maju. Sementara mereka yang tergabunng dalam TPN-OPM malah semakin tertinggal.

“Mereka yang di dalam itu melihat luar itu semakin maju sementara kita di dalam makin menderita, nah itu yang terjadi,” ujar Kapendam XVII/Cendrawasih Letkol Inf Muhammad Aidi saat dihubungi.

Aidi juga menjelaskan jika pemerintah serta TNI melakukan berbagai upaya untuk kegiatan yang bermanfaat untuk yang ditujukan pada masyarakat. Dan sebaliknya, sekali lagi, mereka yang gabung ke dalam TPN-OPM malah hidup serba kekurangan dan memprihatinkan.

“Jadi yang kita lakukan kegiatan TNI khususnya melalui kegiatan teritorial, pertanian, persawahan, pembangunan jalan, pengobatan, selama ini mereka melihat yang di hutan itu merasa berjuang tapi tidak mendapatkan apa-apa,” katanya.

Dan alasan lainnya TPN-OPM tak bisa membuktikan penjajahan yang dilakukan oleh Indonesia seperti yang disuarakan mereka selama ini. Justru sebaliknya pemerintah Indonesia malah memberikan keistimewaan kepada setiap warga Papua untuk bisa mengembangkan daerahnya.

Sebelumnya, diberitakan Panglima TPN-OPM Yapen Timur yakni Kris Nussy alias Corinus Sireri bersama dengan anak buahnya menyerahkan diri . Corinus baru menyadari jika ia dan anak buahnya ditipu mentah-mentah oleh pihak kelompok OPM di Papua dan menyatakan perjuangan mereka akan menghasilkan kemerdekaan Papua.


“Selama ini kami ditipu. Kami capek berjuang di hutan tetapi tidak ada yang kami dapatkan,” ujar Corinus usai menyerahkan 12 pucuk senjata kepada Kabinda Papua dan Tim Maleo, Kodam XVII Cenderawasih di bukit Wadafi kampung Mamarimp, Distrik Wadamomi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.

Ia menjelskan lebih lanjut lagi jika perjuangan yang dilakukan hampir 20 tahun terakhir tak membuahkan hasil. Perjuangan itu malah menuai kebencian dari masyaraat Papua sendiri.


Sumber: Detik.com

Share this