Berita Sore Ini Lagi Hebohh Di Sosial Media.!! Megawati Marah Hingga Mencaci-Caci Habib Rizieg, Lantaran Habib Rizieg Tidak Terima Ahok Hanya Di Tuntut 1 Tahun Penjara..!!Megawati : Pak Ahok Ini Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga Dan Di Injak-injak Oleh Mereka, Kalian Semua Memang Tidak Memiliki Hati Nurani Bukanya Maaf-maafan Antar Umat Beragama, Seolah-Olah Sirna Agama Dimata Kalian(( Tolong Sebarkan Artikel ))
Sesudah JPU (Jaksa Penuntut Umum) menuntut Pak Ahok divonis 1 th. dengan waktu percobaan hukuman 2 th., para golongan bumi datar tetap harus tidak ikhlas. Mungkin beberapa jaksa penuntut umum merasa bila Pak Ahok tidak layak peroleh tuntutan optimal, yakni lima th.. Namun kenapa para golongan bumi datar seolah merasa tidak cukup dengan hukuman yang dituntut oleh jaksa?
“JPU seperti bermain-main. Janganlah memancing kemarahan umat Islam. Masalah ini janganlah dipolitisasi. Tuntutan seharusnya maksimum, penjara lima th., ” papar Usamah Hisyam, Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi)
Menelusuri pemikiran sebagian golongan bumi datar, sungguh saya tak tahu. Pak Ahok ini seperti sudah jatuh, tertimpa tangga, dan diinjak-injak oleh mereka. Mereka memang tidak memiliki hati meskipun untuk memperlihatkan nilai satu akhlak dari agama yang mereka anut. Bahkan juga prinsip maaf-memaafkan dan toleransi antar umat beragama, seolah-olah pupus. Mereka sudah dibutakan oleh kebencian. Jadi apabila para pemabca Seword inginkan tahu apakah itu kebencian, silakan simak beberapa kelompok bumi datar.
Tega sekali mereka mengobrak abrik hidup Pak Ahok dan beberapa relasi pembelanya. Sedang kesalahan mereka di dalam melanggar hukum positif di Indonesia, mereka tidak saksikan. Hal sejenis ini menandakan bila mereka sudah ada di atas angin. Kemenangan Anies Sandi yaitu kemenangan kelompok radikal di Indonesia. Kemenangan Anies Sandi mungkin dapat dilihat sebagai kemenangan hukum agama, di atas hukum positif.
Negara Indonesia dibangun di atas hukum positif. Undang Undang Basic yang ditetapkan, kelihatannya mulai digoyang. Kekuatan ormas radikal mulai mencuat, mereka telah mulai besar kepala dan berupaya untuk menggoyang tatanan negara yang sudah berdiri di atas dunia ini semakin lebih 71 th.. Mendekati usia berlian kemerdekaan Indonesia, mulai banyak ormas-ormas radikal yang iri. Mengapa?
Lantaran jikalau kemerdekaan Indonesia meraih usia berlian yakni 75 th., mereka akan sadar bila Indonesia semakin sulit digoncang. Berlian itu keras, kuat, dan bersinar. Makin digosok, semakin bercahaya. Jadi kesadaran mereka akan kekuatan Indonesia pada usia kemerdekaannya yang ke-75, sebagian golongan bumi datar semakin ketakutan. Tempat mereka mulai berkurang. Mereka harus pergi ke tempat-tempat lain untuk kuasai negara.
“Semua takdir hidup orang di tangan Tuhan. Saya akan tempuh dengan sabar dan ikhlas, apa pun yang dituntutkan JPU, ” – Ahok
Jadi 3 th. ini yaitu beberapa th. yang begitu krusial untuk Indonesia. Menuju usia berlian, hukum positif akan makin banyak diguncang hebat. Angin ribut perpolitikan sudah mulai terbaca. Jadi mari kita doakan Pak Ahok di dalam menjalankan proses pengadilan. Kita juga doakan negara ini, terlebih sebagian penegak hukum, dapat dengan setia menjunjung tinggi hukum positif, tidaklah lagi hukum agama. Lantaran sejatinya hukum agama akan membawa pada petaka.
Hukum positif yang mulai digoyang-goyang, dicabik-cabik, tunjukkan kemampuan baru di Indonesia tengah nampak. Kekuatan radikalisme, barbarianisme, dan ekstrimisme. Haruskah kita menukar hukum positif dengan kemampuan itu? Memanglah Indonesia sekarang ini sedang kelaparan, namun apakah kita ikhlas ganti harga diri negara Indonesia dengan semangkuk “sup kacang merah” yang sebentar mengenyangkan kita, namun pada akhirnya menghancurkan kedaulatan kita sebagai negara Republik?
Saksikan saja negara-negara yang berdasar pada hukum agama. Belajar dari negara itu, tentu kita tidak ingin apabila NKRI yang kita cintai ini ditunggangbalikkan oleh pemikiran radikal dari agama apapun. Belajar dari negara Brazil, Lebanon, dan seterusnya, buat kita seharusnya menyadari bila hari depan yang cukup suram dari negara-negara itu.
Kemanakah hari depan Indonesia, seandainya hukum positif berhasil dikuasai serta dirubah oleh hukum agama? Bagaimanakah hari esok Indonesia yang sudah hampir 75 th. merdeka? Kiranya kita diberikan satu kemampuan serta ketabahan untuk saksikan hari esok Indonesia yang tengah diperjuangkan. Apakah kita akan kembali memperjuangkan kemerdekaan dengan darah atau mungkin dengan pemikiran?
Jadi jalan hanya satu untuk menyelamatkan kedaulatan Indonesia, yakni menyelamatkan Pak Ahok dari terkaman golongan barbarian di saat modern ini.
Jujur saja seandainya kita mesti berperang dengan d4rah, menurut saya ini sungguh begitu menyebalkan. Saya tidak gemari berperang dengan fisik, karena sifatnya sesaat, dan tidak beresiko luas seperti efek pemikiran berpendidikan. Namun jikalau hal itu memanglah dibutuhkan, siapkan mental, latihan fisik! Mari kita lakukan peperangan dengan cepat. Singsingkan lengan bajumu, ikat kepalamu dengan kain merah putih, untuk Indonesia Merdeka!
Benar kan yang saya katakan? sebar. info
Bila pembaca ingin lihat serta nikmati buah pemikiran saya yang lain, silakan click link tersebut : https :// seword. com/author/hans-sebastian/
sumber : http :// bbc-satu. blogspot. com/2017/04/berita-sore-ini-megawati-marah-hingga. html
http://ift.tt/2oYdFcR