Natalius Pigai Sebut Brimob Tewas di Tembagapura Papua Ditembak TNI
INDOSEJATI - Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM, Natalius Pigai, meminta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengklarifikasi tewasnya anggota Brimob, Brigadir Polisi Firman. Natalius curiga oknum TNI sebagai pelaku penembakan terhadap sejumlah karyawan PT Freeport maupun personil Brimob di Mile 69, Tembagapura dalam beberapa waktu terakhir ini.
"Kebesaran jiwa dan kepahlawanan akan paripurna jika Jenderal Gatot mengumumkan siapa yang menembak anggota Brimob atas nama almarhum Firman," kata Natalius.
Menurut Natalius, berdasar informasi yang diperolehnya, Firman tewas ditembak oleh TNI. Natalius mengatakan, jika informasi itu benar maka sebagai orang nomor satu di kesatuan TNI maka Gatot harus meminta maaf kepada orang tua Firman, termasuk anak-istrinya.
"Saya dapat informasinya dari WA (WhatsApp). Kalau diminta, saya tunjukan dokumen," ujarnya.
Selain mendapat informasi, kata Natalius, daerah Mile 69 Tembagapura merupakan kawasan terlarang dan dijaga ketat oleh petugas. Ia yakin jika KKB tidak bisa masuk ke daerah itu.
"Itu area patroli. dari sisi circumtance of crime, dapat menunjukan sangat tidak mungkin TN/OPM masuk di kawasan streril. Mile 69 khusus dijaga. Dengan demikian kemungkinan besar diduga dilakukan TNI atau Polri sendiri," jelas Pigai.
Menurutnya, harus ada klarifikasi resmi atas kejadian ini dan tidak sekedar melemparnya ke TN/OPM. Sebab jika ada unsur kelalaian maka akan dibuktikan di pengadilan.
"Kemudian harus ada yang bertanggung jawab, apakah ini sengaja atau ada kelalaian. Harus dibuktikan dengan jujur," kata Natalius.
Polisi sendiri mengklaim Firman tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat patroli di perbukitan daerah Mile 69 Tembagapura.
Anggota Brimob, Brigadir Firman tewas dalam pengejaran Kelompok Kriminal Bersenjata di wilayah operasional PT Freeport mile 69 Tembagapura, Papua pada dini hari, Rabu 15 November 2017. Satu orang anggota lainnya kritis terkena tembakan di bagian punggung.
"Benar terjadi penembakan. Kejadian tepatnya subuh tadi," kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Papua, AKP Suryadi Diaz dalam sambungan telepon kepada Kriminologi, Rabu 15 November 2017.
Suryadi menuturkan, peristiwa penembakan itu berawal dari pengejaran yang dilakukan satuan Brimob Polda Papua di wilayah operasional PT Freeport setelah terjadinya insiden penembakan yang melukai karyawan Freeport.
Saat melakukan pengejaran tersebut, dua orang personel Brimob yang sedang berpatroli mendapat serangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata.
"Dua orang personel Brimob terkena tembakan saat pengejaran di Mile 69. Brigadir Firman gugur terkena tembakan di bagian punggung, satu lagi Bripka Yongky Rumte juga tertembak di punggung," terangnya.
Suryadi menambahkan, jenazah Brigadir Firman telah dievakuasi dan di bawa ke Timika. Sementara Brigadir Yongky menjalani perawatan di rumah sakit. Polisi juga masih terus melakukan pengejaran terhadap KKB yang melakukan teror penembakan di wilayah operasional PT Freeport. NL
Sumber:http://ift.tt/2jae7Cu