Tips Memilih Asuransi yang Benar

Tips Memilih Asuransi yang Benar- Cara Memilih Asuransi yang Tepat - Trik Memilih Asuransi. Kalau bicara tentang asuransi pasti sebagain besar pembaca sudah tahu apa asuransi itu dan pasti ada juga yang sudah mengikuti asuransi untuk menunjang masa tua nanti. benar bukan?

Bagi anda yang belum mengikuti asuransi dan sekarang masih bingung memilih asuransi yang tepat untuk anda. admin BSI akan memberikan sedikit wawasan dalam memilih asuransi yang tepat.


Sebisa mungkin carilah testimoni dari nasabah-nasabah asuransi yang telah ditawarkan, kredibilitas dan kemudahan klaim adalah syarat mutlak bagi pemegang polis asuransi, carilah yang jauh dari kata ribet dan berbelit-belit, dan untuk melihat kredibilitas perusahaan asuransi terbaik tahun lalu berikut adalah rangking perusahaan asuransi di Indonesia.


10 Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik Indonesia:

PT Prudential Life Assurance
PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG
PT Asuransi Allianz Life Indonesia
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
PT AIA Financial
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
PT Axa Mandiri Financial Services
PT Indolife Pensiontama
PT Panin Life
PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha

10 Perusahaan Asuransi Umum Terbaik Indonesia:

PT Asuransi Sinarmas
PT Asuransi Astra Buana
PT Asuransi Central Asia
PT Panin Insurance Tbk
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk
PT Asuransi Jaya Proteksi
PT Asuransi Adira Dinamika
PT Asuransi Bangun Askrida
PT Asuransi Umum Mega

Hal yang perlu diperhatikan ialah informasi biaya premi yang sesuai dengan kondisi keuangan keluarga, bagaimana cara dan prosedur megajukan klaim asuransi, bagaimana jika suatu ketika terjadi wan prestasi, dan tentu bacalah setiap detail dari perjanjian, legal asuransi, pahamilah polis yang akan anda beli, dan ingat bahwa semua perusahaan tentu mengklaim bahwa dialah perusahaan asuransi terbaik di Indonesia, semua agency juga pasti menunjukkan kelebihan-kelebihan dan kemudahan yang ditonjolkan, namun tentu kekurangan selalu ditutup-tutupi, hal ini yang harus kita hindari, semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda.

Selain itu ada juga beberapa tips lagi yang perlu di cermati:


1. Memahami diri.

Sebagai pemegang atau pembeli asuransi, kita harus tahu benar dan jelas kebutuhan kita. Produk asuransi begitu banyak dan bervariasi. Pemilihan yang sesuai kebutuhan harus menjadi prioritas.

Pada tahap awal, asuransi kesehatan sangat dibutuhkan pihak yang mulai mengumpulkan investasi asuransi. Asuransi kesehatan menanggung biaya pengobatan, termasuk kalau harus rawat inap. Selanjutnya, asuransi jiwa menanggung risiko atas ketidakpastian dimasa mendatang.

Asuransi ini memberikan jaminan sejumlah dana untuk keluarga yang ditinggalkan bila pemegang polisnya meninggal dunia. Artinya, kita memindahkan risiko yang dihadapi keluarga di masa mendatang kepada perusahaan asuransi.

Apabila kedua asuransi ini telah dimiliki, selanjutnya kita memerlukan asuransi atas barang yang dimiliki. Misalnya, asuransi rumah bebas dari kebakaran, asuransi mobil atas kehilangan atau kecelakaan bisa dibuat juga termasuk pihak ketiga.

Jika sudah memilikinya, baru dipikirkan asuransi yang sangat spesifik dan ditawarkan kepada publik. Misalnya, asuransi jabatan pekerjaan atau asuransi frofessional indemnity. Asuransi ini dibutuhkan dokter, broker saham, dan MI.


2. Mencari asuransi yang diinginkan dan ditawarkan perusahaan asuransi. 

Perusahaan asuransi banyak menawarkan produknya dan sangat bervariasi antara satu perusahaan dan lainnya. Untuk produk ini, pembeli produk asuransi harus mencermati produk yang ditawarkan tersebut. Bila perlu, pembeli bisa berkonsultasi dengan teman-teman atau ahli asuransi.

Ketika mencermati produk tersebut, pembeli harus memahami bahasa hukum dari brosur produk yang ditawarkan. Premi produk yang sama bisa berbeda untuk masing-masing asuransi.


3. Memperhitungkan kemampuan atas asuransi yang akan dibeli. 

Bila pembeli ingin hanya asuransi, premi tersebut merupakan sebuah biaya, bukan investasi. Tahun berikutnya pembeli harus membayar premi lagi dan kemungkinan akan ada kenaikan premi dikarenakan adanya inflasi atau biaya yang dikeluarkan perusahaan asuransi.

Jangan memaksakan diri kalau tidak mampu untuk asuransi tersebut. Lebih baik menunda dan melaksanaka tahun berikutnya. Bila pembeli memaksakan diri, pos lain harus dikorbankan supaya dapat membeli produk asuransi.


4. Mencocokkan produk asuransi dengan kemampuan dana. 

Ini merupakan proses mengambil keputusan untuk pemilihan produk asuransi yang akan dibeli. Jika produk asuransi yang diinginkan ada beberapa, dan ditawarkan tidak hanya oleh satu perusahaan, itu merupakan informasi yang sangat bagus bagi pembeli karena ada pilihan.


5. Membahas isian produk asuransi dari perusahaan asuransi yang sudah terpilih sesuai kemampuan dana.

Pembahasan ini sangat penting karena brosur yang diberikan untuk dibaca sering kali diabaikan, dan kita kurang teliti. Semua brosur dan informasi dari agen penjual sebaiknya didiskusikan dengan pihak yang mengerti hukum, supaya pilihan lebih terjamin.

Karena mambutuhkan biaya, pembeli dapat bertanya kepada teman, atau “teman dari teman“ yang memahaminya. Biaya kecil seperti makan siang bolehlah ditanggung untuk menambah luas pengetahuan kita.


6. Memilih perusahaan asuransi juga tak kalah penting. 

Pembeli asuransi harus jelas dan hati-hati supaya tidak salah pilih. Pembeli asuransi harus mengetahui rekam jejak perusahaan. Status kepemilikan perusahaan kadang juga menjadi faktor pemilihan, tetapi bukan faktor utama.

Ada perusahaan asuransi yang masih kecil, tetapi rekam jejaknya sangat dapat dipercaya. Pembeli asuransi bisa bertanya kepada nasabah atau pembeli asuransi dari perusahaan tersebut. Bahkan, bisa bertanya kepada pihak yang sudah pernah dibayarkan asuransinya sesuai perjanjian.

Perusahaan yang besar juga sering kali melakukan ketidakwajaran. Sering kita dengar bahwa perusahaan asuransi sangat getol kala menagih premi, tetapi sangat susah saat pencairan klaim asuransi. Keterlambatan pencairan klaim umumnya karena perusahaan masih melakukan penyilidikan atas suatu kejadian yang menyebabkan timbulnya klaim.

Kepemilikan asing atau lokal juga sering menjadi pilihan. Pemilik asing biasanya lebih berpengalaman dibandingkan dengan lokal. Namun, pembeli bisa menilai sendiri mengenai karakteristik ini. Manajeman yang baik akan selalu memerhatikan nasabahnya. Biasanya perusahaan asuransi melakukan pertemuan dengan nasabahnya untuk berkenalan sehingga produknya banyak dibeli.


7. Menandatangani perjanjian asuransi. 

Tahap ini perlu diperhatikan secara saksama apakah isi perjanjian sesuai penawaran dan keinginan kita. Pembeli jangan tergoda dengan kalimat bahwa semua sudah sesuai keinginan Anda. Bila jawabannya merupakan bahan yang baku dari perusahaan, pembeli harus hati-hati dan minta ditunda agar sesuai keinginan pembeli. Apa yang tertulis dalam perjanjian menjadi pegangan masing-masing pihak.

Dalam membeli produk asuransi, pembeli selalu bertemu agen penjual. Jangan tergoda dengan sikap agen yang ingin cepat-cepat pembelian ditutup karena pembeli bisa salah dalam mengambil keputusan. Pembeli hendaknya tidak memperhatikan secara jelas gelagat sangat berminat terhadap satu produk.

Kehati-hatian sangat diperlukan. Dana pembelian bukan milik orang lain, tetapi milik Anda. Kerugian atau risiko atas kesalahan pembelian asuransi tetap ditanggung pembeli, bukan pihak lain. ( ADLER HAYMANS MANURUNG, praktisi Keuangan)

nah sekian dulu info tentang Tips Memilih Asuransi yang Benar. semoga bisa membantu anda sekalin.

Share this